Transformasi Pendidikan: Pendekatan Pembelajaran Mendalam untuk Generasi Unggul
Pendidikan mendalam adalah konsep yang semakin relevan dalam upaya transformasi pendidikan menuju kualitas yang lebih baik bagi semua. Dalam dokumen ini, terdapat beberapa landasan penting yang menjadi acuan dalam implementasi pembelajaran mendalam.

Landasan Teoretis
Pembelajaran mendalam dan dangkal diperkenalkan oleh Marton & Säljö pada tahun 1976. Pembelajaran mendalam membangun keterkaitan antara pengetahuan konseptual dan prosedural, serta mengaplikasikan pengetahuan dalam konteks baru. Pendukung dari teori ini termasuk Experiential Learning oleh Kolb, yang menekankan pentingnya refleksi dalam pembelajaran.
Tujuan dan Ruang Lingkup
Tujuan dari naskah akademik ini adalah untuk memberikan landasan kebijakan terkait pembelajaran mendalam itu sendiri. Ruang lingkupnya mencakup konsep akademik PM dengan prinsip berkesadaran, bermakna, dan menggembirakan. Selain itu, faktor pendukung seperti infrastruktur dan sumber daya manusia juga menjadi perhatian.
Landasan Yuridis dan Empiris
Landasan yuridis ini merujuk kepada beberapa regulasi, seperti Pasal 31 UUD 1945, yang menjamin hak setiap warga negara atas pendidikan berkualitas. Selain itu, UU No. 20 Tahun 2003 dan UU No. 8 Tahun 2016 menekankan pentingnya pengembangan potensi manusia dan pendidikan inklusif. Dari sisi empiris, perubahan kurikulum yang telah terjadi sebanyak 11 kali menunjukkan kebutuhan untuk adaptasi terhadap kompetensi masa depan.
Taksonomi Pembelajaran
Dokumen ini juga menguraikan taksonomi SOLO dan Bloom dalam konteks pembelajaran mendalam. Pada tingkat penguasaan yang lebih tinggi, seperti unggul, peserta didik diajak untuk mencipta dan mengevaluasi, sedangkan pada tingkat dasar, fokusnya adalah pada pengingat. Hal ini menunjukkan bagaimana pengalaman belajar dapat bertingkat dan kompleks.
Kesimpulan
Secara keseluruhan, pembelajaran mendalam adalah langkah strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia. Melalui penerapan kerangka kerja yang tepat dan dukungan infrastruktur serta sumber daya yang memadai, diharapkan proses pembelajaran dapat menjadi lebih bermakna dan menyenangkan bagi peserta didik.