0
Home  ›  PPG

LK 2.1 Eksplorasi Alternatif Solusi - Siklus 1

Solusi PBL dan PMRI untuk Meningkatkan Pemahaman Materi Matematika

Pada pembelajaran matematika di tingkat sekolah dasar, terdapat beberapa persoalan yang dapat menghambat pemahaman peserta didik terhadap materi pelajaran, khususnya dalam menghitung volume bangun ruang. Beberapa masalah yang diidentifikasi antara lain rendahnya kemampuan peserta didik dalam memahami materi, belum digunakannya model-model pembelajaran yang tepat dan bervariatif, serta belum adanya media pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik peserta didik.

Untuk mengatasi persoalan tersebut, terdapat beberapa solusi yang dapat diterapkan. Salah satu solusi yang efektif adalah menggunakan pendekatan Problem Based Learning (PBL) dan Pendekatan Matematik Realistik Indonesia (PMRI). PBL merupakan model pembelajaran yang memfokuskan pada pemecahan masalah, sedangkan PMRI merupakan pendekatan matematika yang mengedepankan pemahaman konsep melalui kegiatan nyata.

Kelebihan dari penggunaan PBL dan PMRI adalah dapat membuat pembelajaran lebih relevan dengan kehidupan sehari-hari peserta didik. Dalam proses pembelajaran, peserta didik dilatih untuk memecahkan masalah secara kritis dan ilmiah serta melatih keterampilan berpikir kritis, analisis, kreatif, dan menyeluruh. Selain itu, dengan menggunakan PBL dan PMRI, peserta didik dapat berkolaborasi, berkomunikasi, dan mengembangkan keterampilan berpikir tingkat tinggi.

Namun, terdapat beberapa kelemahan yang perlu diantisipasi dalam penerapan PBL dan PMRI. Salah satunya adalah kesulitan peserta didik dalam menentukan permasalahan yang sesuai dengan tingkat berpikir mereka. Selain itu, model pembelajaran ini membutuhkan waktu yang relatif lebih lama dibandingkan dengan pembelajaran konvensional. Oleh karena itu, peran guru dalam mendampingi siswa sangat penting untuk mengatasi hambatan-hambatan yang mungkin timbul.

Selain itu, untuk meningkatkan pemahaman peserta didik terhadap materi volume bangun ruang, diperlukan penggunaan media pembelajaran yang tepat. Saat ini, penggunaan media pembelajaran di kelas masih belum sesuai dengan karakteristik peserta didik. Oleh karena itu, perlu dilakukan inovasi dalam pengembangan bahan ajar yang dapat memfasilitasi kemampuan berpikir tingkat tinggi peserta didik, seperti pengembangan lembar kerja peserta didik digital berbasis Higher Order Thinking Skills (HOTS).

Kelebihan dari penggunaan lembar kerja peserta didik digital berbasis HOTS adalah dapat membantu peserta didik dalam meningkatkan kemampuan berpikir tingkat tinggi, seperti berpikir kritis. Dalam pembelajaran yang menggunakan lembar kerja peserta didik digital, peserta didik dapat berperan aktif dalam proses pembelajaran dan pembelajaran menjadi lebih menyenangkan dan interaktif.

Namun, terdapat juga kelemahan dalam penggunaan lembar kerja peserta didik digital berbasis HOTS. Salah satunya adalah tidak semua sekolah memiliki akses internet yang stabil, sehingga penggunaan lembar kerja peserta didik digital secara online tidak selalu memungkinkan. Oleh karena itu, perlu dilakukan pengembangan E-LKPD berbasis offline sebagai alternatif dalam mengatasi kendala akses internet yang tidak stabil.

Dalam implementasi PBL, PMRI, dan penggunaan media pembelajaran yang tepat, peran guru sangatlah penting. Guru perlu memiliki pemahaman yang baik tentang konsep dan penerapan HOTS. Selain itu, guru juga perlu meningkatkan kemampuan dalam menyusun soal HOTS dan memahami kriteria-kriteria HOTS dalam menyusun instrumen soal.

Dengan menerapkan solusi-solusi tersebut, diharapkan pemahaman peserta didik terhadap materi matematika, khususnya menghitung volume bangun ruang, dapat meningkat. Pembelajaran matematika di sekolah dasar menjadi lebih menarik, interaktif, dan relevan dengan kehidupan sehari-hari peserta didik.

CONTOH LK 2.1

Post a Comment
Menu
Search
Theme
Share
Additional JS