LK 1.3 Penentuan Akar Penyebab Masalah - Siklus 2
Rangkuman Analisis Akar Masalah
Kesulitan Utama:
Peserta didik mengalami kesulitan memahami konsep sopan dan santun, khususnya dalam lingkungan sekolah dan sosial.
Peserta didik menunjukkan ketertarikan minim terhadap metode pembelajaran yang berfokus pada kognitif interpersonal, mengakibatkan pendekatan pendidikan yang kurang inklusif.
Penyebab Utama:
Kurangnya Integrasi Materi Sopan Santun: Pengajaran norma-norma sosial dan praktik sopan santun bukanlah bagian terintegrasi dari kurikulum.
Kesulitan Pemahaman: Peserta didik dengan hambatan belajar khusus mengalami kesulitan dalam menguasai keterampilan-keterampilan sosial.
Kekurangan Sumber Belajar yang Mendukung: Kurangnya sumber daya dan strategi pengajaran yang kreatif memerlukan pembelajaran berbasis kasus dan simulasi.
Implikasi bagi Pengajaran yang Efektif:
Diperlukan pendekatan diferensiasi yang kuat, memungkinkan individu memberikan respon terhadap metode pembelajaran yang memaksimalkan kekuatan mereka sambil mengatasi kesulitan.
Pembelajaran dalam konteks kehidupan nyata adalah fundamental, mempromosikan aplikasi model-model perilaku sosial yang diinginkan dalam situasi autentik.
Langkah Selanjutnya
1. Meninjau dan memperbarui kurikulum dengan penekanan baru pada pembelajaran sosial dan emosional, terutama dalam program latihan keterampilan interpersonal.
2. Pengadaan sumber daya pendidikan:
- Materi pelajaran interaktif yang fokus pada kasus-kasus yang relevan.
- Metode mendongeng dalam pendekatan cerita yang memberikan contoh perilaku yang diharapkan.
- Teknologi pendidikan: Aplikasi dan platform yang sesuai, menciptakan lingkungan belajar yang menstimulasi.
3. Melakukan identifikasi dini: Memperkuat proses identifikasi dan intervensi bagi siswa dengan hambatan adaptif atau gangguan hambatan perilaku.
4. Pendidikan Orang Tua: Merencanakan sesi-sesi pendidikan sesama orang tua untuk membahas praktik-praktik di rumah yang konsisten dengan pembelajaran di sekolah untuk mengembangkan keterampilan sosial yang lebih baik.
5. Evaluasi dan Penyesuaian: Menggunakan ukuran prestasi belajar dan perkembangan perilaku sosial - ini harus mendukung proses perbaikan kontinu dalam upaya-upaya pengajaran.
Petunjuk ini dapat memandu pengembangan materi pembelajaran yang lebih terukur, terfokus, dan menghasilkan dampak positif yang lebih besar terhadap peserta didik.
CONTOH LK 1.3